Sejarah ukulele dimulai antara tahun1878 dan 1913, lebih dari 20.000
orang Portugis, wanita, dan anak-anak melakukan pelayaran berbahaya dari
Madeira, Azores, dan daratan Portugal untuk memulai hidup baru di
Kepulauan Hawaii. Pada tahun 1879, “Ukulele” yang disebut Braguinha (instrumen 5-string, dengan penyetelan mirip dengan modern’ ukulele)
berasal dari Braga, Portugal, dan membuat perjalanan panjang ke
Honolulu, Hawaii. Biasanya ukulele memiliki bentuk seperti angka delapan
yang mirip dengan sebuah gitar akustik kecil. Adapula bentuk ukuleel
yang tidak lazim seperti oval, biasanya disebut Pineapple ukulele,
diciptakan oleh perusahaan ukulele Kamaka, atau bentuk perahu-dayung,
dan kadang-kadang bentuk persegi.
Empat ukuran ukulele yang umum (standar internasional): Sopran, Concert, Tenor, dan Baritone. Ada juga kurang umum sopranino dan bass ukuleles. Soprano, sering disebut standar ukulele di Hawaii yang merupakan ukulele terkecil. Untuk Concert Ukulele dikembangkan pada tahun 1920 sedikit lebih besar dan lebih keras dengan nada yang lebih dalam. Tak lama kemudian, tenor diciptakan, memiliki lebih volume dan nada bass yang lebih dalam. Ukuran terbesar adalah baritone, diciptakan pada 1940-an. Dari akhir 1940-an ke 1960-an produsen plastik Mario Maccaferri berhasil menjual 9 juta ukuleles murah. Sebagian besar popularitas instrumen yang dibudidayakan melalui The Arthur Godfrey melalui acara di televisi. Penyanyi-musisi Tiny Tim menjadi terkait erat dengan instrumen setelah bermain pada tahun 1968 hit “Tiptoe Through the Tulips”. Setelah tahun 1960-an Kepopuleran ukulele menurun.
Hingga pada awal 90an, Mantan Beatle George Harrison dan mantan keyboardist The Mobil Greg Hawkes menjadi pemain antusias alat musik ini. Membuat Grup The Ukulele Orchestra of Great Britain, dibentuk di London pada tahun 1985. Kelahiran Musisi Ukuleleist(Ukulelist) Hawaii, Jake Shimabukuro juga menjadi pemain ukulele populer dalam beberapa tahun terakhir, setelah bermain instrumen sejak usia 4. Israel Kamakawiwo’ole juga membantu mempopulerkan instrumen, khususnya karena-Nya 1993 ukulele medley “Over the Rainbow” dan “What a Wonderful World”, yang digunakan dalam beberapa film, program televisi, dan iklan. Tak lupa juga dengan gitaris fingerstyle asal korea yaitu Sungha Jung dengan Ukulele merek anuenue-nya. Lalu bagaimana denga Ukulele di Indonesia?, karena Javanese selalu ingin berbeda lahirlah ukulele dengan suara khasnya, pada saat itu adalah Keroncong, mereka menamai alat musik Kencrung, namun seiring berjalan waktu Masyarakat muda lebih mudah menangkap nama Kentrung, yang kemudian ukulele lebih dikenal sebagai Kentrung di Indonesia.
Sumber:Ukulelekids.org
Empat ukuran ukulele yang umum (standar internasional): Sopran, Concert, Tenor, dan Baritone. Ada juga kurang umum sopranino dan bass ukuleles. Soprano, sering disebut standar ukulele di Hawaii yang merupakan ukulele terkecil. Untuk Concert Ukulele dikembangkan pada tahun 1920 sedikit lebih besar dan lebih keras dengan nada yang lebih dalam. Tak lama kemudian, tenor diciptakan, memiliki lebih volume dan nada bass yang lebih dalam. Ukuran terbesar adalah baritone, diciptakan pada 1940-an. Dari akhir 1940-an ke 1960-an produsen plastik Mario Maccaferri berhasil menjual 9 juta ukuleles murah. Sebagian besar popularitas instrumen yang dibudidayakan melalui The Arthur Godfrey melalui acara di televisi. Penyanyi-musisi Tiny Tim menjadi terkait erat dengan instrumen setelah bermain pada tahun 1968 hit “Tiptoe Through the Tulips”. Setelah tahun 1960-an Kepopuleran ukulele menurun.
Hingga pada awal 90an, Mantan Beatle George Harrison dan mantan keyboardist The Mobil Greg Hawkes menjadi pemain antusias alat musik ini. Membuat Grup The Ukulele Orchestra of Great Britain, dibentuk di London pada tahun 1985. Kelahiran Musisi Ukuleleist(Ukulelist) Hawaii, Jake Shimabukuro juga menjadi pemain ukulele populer dalam beberapa tahun terakhir, setelah bermain instrumen sejak usia 4. Israel Kamakawiwo’ole juga membantu mempopulerkan instrumen, khususnya karena-Nya 1993 ukulele medley “Over the Rainbow” dan “What a Wonderful World”, yang digunakan dalam beberapa film, program televisi, dan iklan. Tak lupa juga dengan gitaris fingerstyle asal korea yaitu Sungha Jung dengan Ukulele merek anuenue-nya. Lalu bagaimana denga Ukulele di Indonesia?, karena Javanese selalu ingin berbeda lahirlah ukulele dengan suara khasnya, pada saat itu adalah Keroncong, mereka menamai alat musik Kencrung, namun seiring berjalan waktu Masyarakat muda lebih mudah menangkap nama Kentrung, yang kemudian ukulele lebih dikenal sebagai Kentrung di Indonesia.
Sumber:Ukulelekids.org
0 comments:
Post a Comment